Harga Emas Stabil Menjelang Rilis Data Inflasi AS di Sesi Eropa

Harga emas bergerak stabil pada perdagangan Kamis, ditopang oleh pelemahan tipis dolar AS sebesar 0,1% yang membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Pada pukul 03:47 GMT, harga emas spot tercatat di level US$3.737,01 per ons, sementara kontrak berjangka Desember berada di US$3.767,90.

Dari sisi kebijakan, Mary Daly, Presiden Federal Reserve San Francisco, menegaskan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga pekan lalu dan membuka peluang adanya penurunan lanjutan. Sikap dovish ini menjadi salah satu alasan mengapa emas tetap mendapat dorongan meski pergerakannya cenderung konsolidatif.

Analisis Teknis Harga Emas
Secara teknikal, analis Ilya Spivak menilai reli emas saat ini mencerminkan ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mengizinkan ekonomi AS “overheating” sambil kembali menaruh fokus pada pasar tenaga kerja. Area support emas terdekat berada di kisaran US$3.700 lalu US$3.600. Sebaliknya, jika harga mampu menembus resistance di puncak US$3.790, target berikutnya terbuka menuju US$3.870–US$3.875, bahkan berpotensi menguji US$4.000 per ons.

Fokus Pasar: Inflasi PCE dan Klaim Pengangguran
Perhatian investor tertuju pada data Personal Consumption Expenditures (PCE), indikator inflasi favorit The Fed, yang akan dirilis Jumat. Konsensus pasar memperkirakan PCE naik +0,3% bulan ke bulan dan +2,7% tahun ke tahun. Namun, analis menilai dampaknya pada emas mungkin terbatas kecuali data inflasi keluar jauh di atas perkiraan.

Selain itu, rilis klaim pengangguran mingguan AS pada Kamis malam waktu Indonesia dipandang sebagai sinyal terbaru kondisi pasar tenaga kerja. Data ketenagakerjaan ini penting karena akan memengaruhi keputusan kebijakan moneter The Fed di bulan-bulan mendatang.

Ekspektasi Kebijakan The Fed dan Rekor Harga Emas
Secara makroekonomi, pelaku pasar masih memperkirakan adanya dua kali pemangkasan suku bunga Fed tahun ini, masing-masing pada Oktober dan Desember. Kondisi tersebut menjadi katalis utama bagi emas, yang dikenal sebagai aset safe haven sensitif terhadap pergerakan suku bunga. Pada Selasa lalu, emas sempat mencetak rekor baru di US$3.790,82 per ons, menegaskan tren positif di tengah ketidakpastian global.

Kinerja Logam Lainnya
Selain emas, logam mulia lainnya juga menunjukkan penguatan tipis. Perak naik 0,1% ke US$43,97 per ons, platinum menguat 0,4% ke US$1.477,94, dan palladium bertambah 0,2% ke US$1.211,84. Pergerakan positif di berbagai logam mulia ini menandakan minat investor terhadap aset lindung nilai masih kuat.

Kesimpulan
Stabilnya harga emas di sesi Eropa mencerminkan sikap hati-hati investor jelang rilis data inflasi PCE dan klaim pengangguran AS. Dengan dukungan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed, emas berpeluang melanjutkan tren positif selama tidak ada kejutan data ekonomi yang mengguncang pasar. Secara teknikal, area resistance di sekitar US$3.790 menjadi kunci penting bagi arah pergerakan selanjutnya menuju level psikologis US$4.000 per ons.

Source: Newsmaker.id