Saham Jepang Anjlok, Shutdown AS Guncang Sentimen Pasar

Pasar saham Jepang melemah tajam pada Rabu setelah pemerintah Amerika Serikat resmi memulai penutupan (government shutdown). Kondisi ini memicu kekhawatiran investor mengenai keterlambatan publikasi data ekonomi penting AS yang selama ini menjadi acuan utama arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve. Ketidakpastian tersebut menekan indeks saham utama di Jepang, dengan Topix turun 1,4% ke level 3.094,74 dan Nikkei melemah 0,8% ke posisi 44.550,85.

Sektor perbankan menjadi penekan terbesar dalam perdagangan kali ini. Saham Mitsubishi UFJ Financial Group merosot hingga 4,4%, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan indeks Topix. Dari total 1.673 saham yang diperdagangkan, hanya 127 saham yang mencatatkan kenaikan, sementara 1.537 saham terkoreksi dan sembilan saham lainnya stagnan.

Menurut analis pasar, aksi jual masif terjadi karena investor mulai melepas saham-saham yang sebelumnya menjadi penggerak utama, khususnya bank dan perusahaan asuransi. Kekhawatiran bahwa krisis politik di Amerika Serikat dapat mengganggu kondisi pendanaan global membuat investor mengambil langkah defensif. Perubahan sentimen yang cepat ini memperbesar tekanan jual, sehingga memperburuk performa pasar Jepang dalam jangka pendek.

Situasi tersebut menandakan bahwa ketidakpastian politik di AS tidak hanya berdampak domestik, tetapi juga memberikan efek domino terhadap pasar global, terutama di Asia. Investor kini menunggu perkembangan lebih lanjut dari langkah The Fed serta potensi negosiasi politik di Washington, yang akan sangat menentukan arah pergerakan pasar pada pekan-pekan mendatang.

Source: Bloomberg.com