Harga emas dunia bertahan dekat level rekor pada Kamis, didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut serta ketidakpastian politik di Amerika Serikat. Emas spot diperdagangkan di level $3.866,05 per ons (03:57 GMT) setelah sehari sebelumnya menyentuh rekor baru di $3.895,09, sementara kontrak berjangka Desember terkoreksi tipis 0,2% ke $3.891,40. Menurut Matt Simpson, analis City Index, data ketenagakerjaan ADP yang lemah menjelang rilis Non-Farm Payrolls (NFP) telah menghidupkan kembali spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed dan melemahkan dolar, sedangkan potensi shutdown pemerintah AS menambah daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
Dari sisi data, payroll swasta ADP mencatat penurunan -32.000 pada September, setelah revisi data Agustus dari +54.000 menjadi -3.000. Kondisi ini diperburuk dengan ancaman shutdown parsial pemerintah AS yang berpotensi menunda publikasi indikator resmi termasuk laporan NFP, sehingga pelaku pasar lebih mengandalkan data dari sektor non-pemerintah. Di sisi kebijakan, Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, mengakui semakin berhati-hati terhadap inflasi dan ingin menurunkan suku bunga dengan langkah terukur. Namun, data CME FedWatch masih menunjukkan bahwa pasar hampir pasti memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini.
Lingkungan suku bunga rendah dan ketidakstabilan politik memberikan dorongan besar bagi emas sebagai aset lindung nilai utama. Selain itu, ketidakpastian semakin meningkat setelah Mahkamah Agung AS dijadwalkan menggelar sidang pada Januari terkait upaya Donald Trump untuk mencopot Ketua The Fed Lisa Cook, menambah lapisan risiko kebijakan di masa depan.
Di pasar logam mulia lainnya, perak melemah 0,2% menjadi $47,22 per ons, platinum naik tipis 0,1% ke $1.559, sementara paladium menguat signifikan 1,7% menjadi $1.265,71 per ons. Pergerakan ini menunjukkan bahwa ketidakpastian makroekonomi global tidak hanya menopang harga emas, tetapi juga mempengaruhi tren di seluruh kompleks logam berharga.
Dengan kombinasi faktor fundamental berupa ekspektasi penurunan suku bunga, pelemahan dolar, serta dinamika politik yang tidak menentu, emas diperkirakan tetap mempertahankan posisinya di dekat level rekor dalam waktu dekat.
Source: Newsmaker.id